Wednesday, September 8, 2010

Garis

Kau melewatinya dengan tegap.

Berpandang lurus ke depan.

Seakan tak mempelajari apa yang kau lewatkan.


Kau bertarung dengan kebutuhan.

Kesenangankah? atau kebiasaan?


Kau tinggalkan semua yang bisa di pelajari.

Tak bisakah kau berjalan dengan melihat sekitar.

Mempelajarinya.

Hingga membentuk pribadi.

Yang tentu menjadikanmu lebih baik.


Tanya!

Apakah semua itu membahagiakan?

Apakah kebahagiaan yang kau jinjing?


Hanya kau yang tahu.

Hanya dirimu yang merasakan.


Garis yang kau lalui itu maya tak nyata.

Hanya kabut ilusi dari kebahagiaan.

Yang seharusnya kau tinggalkan.

Untuk melirik ke sekitarmu.

Dan menjadikannya bahagia yang nyata.

No comments:

Post a Comment